Saat ini masih sangat sedikit resource yang membahas mengenai teknologi telekomunikasi di Indonesia. Teknologi disini dalam arti rincian pembahasan teknologi secara detail dan mendalam, bukan hanya berita-berita seputar teknologi telekomunikasi ataupun industri telekomunikasiyang banyak dibahas pada media mass seperti detik-inet. Pembahasan mendalam mengenai telco ini bukan hanya karena sulitnya mendapatkan resource mengenai teknologi ini, namun juga karena keterbatasan orang-orang yang berkecimpng di dunia telco untuk menjaga rahasia perusahaan untuk tidak di publish pada pihak luar. Disamping itu, para engineer di dunia telco itu sendiri pun jarang ada yang peduli pada komunitas di internet untuk berbagi pengetahuan di bidang telco karena kesibukan yang luar biasa dan lagi-lagi karena keterbatasan untuk tidak menyebarluaskan dokumen yang spesifik dimiliki oleh suatu industri telekomunikasi. Saat awal-awal berkecimpung di industri telco, salah seorang rekan yang mengenalkan dunia ini mengatakan
Teknologi IT bisa kamu pelajari secara mandiri, kamu bisa dapatkan dari internet ataupun dari buku-buku. Teknologi seperti web programming, IT security, network dan operating system banyak berserakan di berbagai tempat. Namun teknologi telco sangat berbeda karena sifatnya vendor/industry oriented, sedikit sekali resource yang bisa kita dapatkan secara bebas, dan untuk mempelajarinya tidak bisa selain bekerja di perusahaan telco itu sendiri.
Walaupun begitu, tetap saja beberapa individu mencoba untuk sedikit ‘berbagi’ mengenai teknologi-teknologi telco yang sudah di implementasikan khususnya di Indonesia, salah satunya rekan ini yang saat ini menjadi salah satu engineer handal pada salah satu vendor telco terkemuka di Indonesia saat ini. Munculnya beberapa individu dari dunia telco yang melakukan sharing teknologi membuat saya tergelitik dan akan mencoba secara berkala ikut memberikan kontribusi mengenai informasi dari dunia telco dengan harapan akan lebih banyak lagi individu-individu di Indonesia yang memiliki pengetahuan mengenai implementasi teknologi telco saat ini.
Sebagai informasi awal akan lebih baik memberikan gambaran seperti apa implementasi teknologi telco di Indonesia saat ini.
Seperti halnya bidang lain, terdapat pihak operator dan terdapat pihak vendor. Perusahaan-perusahaan seperti Telkomsel, XL, Indosat, Smart Telecom disebut sebagai operator telekomunikasi. Operator-operator ini sifatnya jual jasa dalam bentuk pelayanan, tentu saja dalam hal ini cakupannya dalam bidang telekomunikasi (walaupun beberapa operator telekomunikasi juga bergerak sebagai operator bidang IT). Operator telco memiliki produk yang siap digunakan oleh konsumen, contohnya adalah Simpati milik Telkomsel dan IM3 milik Indosat.
Operator yang bersifat jual jasa menggunakan pihak lain untuk menyediakan teknologi yang akan digunakan. Pihak lain ini disebut vendor. Diantara vendor-vendor populer di Indonesia adalah Ericsson Indonesia, NSN (Nokia Siemens Network) yang baru saja melakukan merger sekitar bulan april 2007, Alcatel-Lucent, Huawei, Motorola. Operator menggunakan solusi yang diberikan oleh vendor-vendor tersebut untuk implementasi teknologinya, dengan kata lain operator akan membeli baik produk (mesin) maupun service dari vendor-vendor tersebut untuk menjual produk-produknya. Di Indonesia juga terdapat aturan/regulasi bagi para operator telekomunikasi untuk menggunakan multivendor pada perangkat-perangkat miliknya. Sebagai contoh: Telkomsel menggunakan NSN untuk menyediakan solusi mesin HLR (Home Location Register) miliknya, menggunakan Ericsson untuk menyediakan solusi perangkat 3G diantaranya Media Gateway dan MSC Server, dan menggunakan solusi Huawei dan Datacom untuk masalah koneksi high speed ataupun broadband.
Vendor bertanggungjawab menyediakan solusi bagi operator, dalam arti operator memiliki permintaan dan vendor akan berusaha untuk menjawab permintaan operator tersebut. Misalnya: Telkomsel menginginkan fitur RBT (Ring Back Tone) bagi para konsumen yang akan dijual sebagai produk telkomsel dengan nama NSP, maka vendor akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ada perangkat vendor yang sudah siap untuk masalah ini, ada yang belum siap namun bisa melakukan patch pada perangkat mereka untuk dapatk memenuhi keinginan operator tersebut.
Seperti halnya vendor-vendor di berbagai bidang, vendor-vendor telekomunikasi pun menyediakan solusi dengan berbagai macam cara. Ada yang melakukan research mendalam dan menghasilkan teknologi khusus, namun ada juga yang memanfaatkan teknologi yang sudah ada untuk menghasilkan teknologi telco. Misalnya: solusi HLR dari NSN yang disebut sebagai HLRi (HLR innovation) memanfaatkan sistem operasi UNIX solaris yang berjalan diatas hardware Fujitsu Siemens untuk membuat platform @vantage. Interface @vantage sendiri merupakan produk yang dibuat dengan menggunakan teknologi Java. Disinilah letak permasalahan dimana teknologi telco tidak dapat dipelajari secara bebas karena seluruh resourcenya hanya dapat dipelajari oleh mereka-mereka yang bekerja pada vendor tersebut.
Ini saja dulu perkenalan mengenai dunia telco di Indonesia, more about this later folks ;-).
seperti halnya dengan fasilitas 3G,kira-kira untuk kedepannya perkembangan telekomunikasi seperti apa lagi yang akan muncul di indonesia.
Hmm bnr jg y,,dokumen”nya bersifat internal. Dan lgpula sulit untuk memahami jika tdk terjun langsung atw mengaplikasikannya.